Cari dan klik

Cari dan klik

Sabtu, 07 Februari 2015

Selimbau kampung ku

Sudah lama sekali tidak pulang kampung, semenjak tahun 2002 keluargaku memilih menetap di Pontianak. Jujur, saya merindui kampung halamanku, tapi mau bagaimana lagi, kegiatan dan rutinitas yang kini saya jalani sudah berjalan puluhan tahun dan menjadi kesibukan yang diibaratkan 24 jam tanpa henti.

Apa sebenarnya yang menjadikan kita tidak sempat untuk pulang kampung? Ini pertanyaan dasar yang hadir di benak ku. Alasan pertama yang saya simpul adalah dari faktor ekonomi, karena untuk pulang-pergi dari Pontianak ke Kecamatan Selimbau sekarang ini, tidak kurang dari nominal setengah juta rupiah. Ini nominal yang besar dalam takaran keluarga ku, dan itu hanya terhitung untuk ongkos transportasi saja.
Alasan yang kedua saya ambil dari faktor rutinitas yang mengikat, ini bisa lepas bila mana saya tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan. Bila dilihat pekerjaan ku, tidaklah terlalu berlebihan yang dikategorikan sebuah kontrak kerja, tidak. Namun di balik itu ada yang menuntut dan nenyangkut halayak yang membutuhkan, tidak perlu saya sebut pekerjaan itu.
Alasan ketiga adalah dari faktor kondisi kampung halaman dan keluarga besar yang berkurang berada di kampung.

Mungkin kita perbah mendengar istilah pulang malu tak pulang rindu. Ini menjadi istilah orang-orang di perantauan untuk bekerja, bukan untuk orang-orang yang sekolah atau kuliah, karena untuk yang menuntut ilmu, istilah ini terlalu berlebihan dan tanpa dasar. Jika untuk pekerja, istilah ini menyangkut hasil keringat yang mereka hempas ( banting tulang, red ).


Ada satu yang bisa mengobati kerinduan itu, ya foto foto dari blog anak-anak Selimbau.
Memang keindahan Kecamatan Selimbau bisa membius pendatang, banyak yang bisa dinikmati pemandangannya, apalagi bila kita pergi je danau-danau yang banyak terdapat di Kecamatan Selimbau.

Selimbau, kau selalu di jatu ku.
www.hairiselimbau.blogspot.con