Cari dan klik

Cari dan klik

Senin, 23 Februari 2015

"CINTA" atau "PELARIAN"

Semua bagai mimpi, hilang dan lenyap ditelan waktu. Kini tunas baru yang munculpun ikut layu tergerus detik. Semua pergi menjauhi ku, seakan tiada sesuatu yang bisa diharapkan dariku. Pergilah, karena aku bukan siapa-siapa. 

Kau tak lagi melihat sisi baik dariku, seakan semua yang telah ikhlas ku beri dan kita jalani, seakan tak ada artinya di mata mu. 

Sepertinya menjadi kebanggaan mu, ketika semua orang menangis oleh derita yang kau semai, dengan berbagai cara kau sakiti mereka demi memuaskan hasrat dan keinginan-mu.

Ada sejuta kenangan masa-lalu yang membuat luka ini menjadi begitu menyayat, bayangan itu seakan menghantui kehidupanku, ditambah lagi dengan tuntutan hidupmu yang terlalu "wah", menjadikan semua berlomba menuju urat syaraf ku yang menegang.
"Hancurlah...", itu gumamku dalam hati, aku tidak akan mampu menghadapi ini, pikiranku hanya satu saat ini, yaitu aku harus "Pergi" dan lupakan semuanya.

Sepenggal curhatan di atas adalah fiktif. Ini bertujuan menjadi dasar untuk sebuah hubungan "Cinta", agar mencari pasangan hidup harus dengan teliti dan mengenali sifat dasar pasangan.
"Jangan pernah memikul dendam, jangan pernah memikul benci, karena suatu saat nanti kamu akan mengharap bantuan orang lain, bisa jadi orang yang kamu benci adalah salah satu pemberi pertolongan untukmu".
(Hairi Ibnu Hamzah '84)

Teruntuk:
Apak : Hamzah bin Madzen
Umak : Puteri Nur Halifah binti Raden Salim
Bang wa sekeluarga
Bang cik sekeluarga

Seluruh Handai-taulan di Kec. Selimbau, Kab. Kapuas Hulu, Kal-Bar.

Ingat..!!! Janganlah kekayaan dan harta serta kedudukan tinggi, menjadikan KESOMBONGAN merajai hatimu, kita Manusia ini adalah makhluk kecil di mata ALLAH SWT. Hanya Keimanan dan Ketaqwaan itulah yang menjadikan besar dan dipandang layak oleh ALLAH SWT. menempati tempat terindah yaitu Surga Firdaus. Amin ya Robbal 'alamin.

Sabtu, 07 Februari 2015

Selimbau kampung ku

Sudah lama sekali tidak pulang kampung, semenjak tahun 2002 keluargaku memilih menetap di Pontianak. Jujur, saya merindui kampung halamanku, tapi mau bagaimana lagi, kegiatan dan rutinitas yang kini saya jalani sudah berjalan puluhan tahun dan menjadi kesibukan yang diibaratkan 24 jam tanpa henti.

Apa sebenarnya yang menjadikan kita tidak sempat untuk pulang kampung? Ini pertanyaan dasar yang hadir di benak ku. Alasan pertama yang saya simpul adalah dari faktor ekonomi, karena untuk pulang-pergi dari Pontianak ke Kecamatan Selimbau sekarang ini, tidak kurang dari nominal setengah juta rupiah. Ini nominal yang besar dalam takaran keluarga ku, dan itu hanya terhitung untuk ongkos transportasi saja.
Alasan yang kedua saya ambil dari faktor rutinitas yang mengikat, ini bisa lepas bila mana saya tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan. Bila dilihat pekerjaan ku, tidaklah terlalu berlebihan yang dikategorikan sebuah kontrak kerja, tidak. Namun di balik itu ada yang menuntut dan nenyangkut halayak yang membutuhkan, tidak perlu saya sebut pekerjaan itu.
Alasan ketiga adalah dari faktor kondisi kampung halaman dan keluarga besar yang berkurang berada di kampung.

Mungkin kita perbah mendengar istilah pulang malu tak pulang rindu. Ini menjadi istilah orang-orang di perantauan untuk bekerja, bukan untuk orang-orang yang sekolah atau kuliah, karena untuk yang menuntut ilmu, istilah ini terlalu berlebihan dan tanpa dasar. Jika untuk pekerja, istilah ini menyangkut hasil keringat yang mereka hempas ( banting tulang, red ).


Ada satu yang bisa mengobati kerinduan itu, ya foto foto dari blog anak-anak Selimbau.
Memang keindahan Kecamatan Selimbau bisa membius pendatang, banyak yang bisa dinikmati pemandangannya, apalagi bila kita pergi je danau-danau yang banyak terdapat di Kecamatan Selimbau.

Selimbau, kau selalu di jatu ku.
www.hairiselimbau.blogspot.con

Rabu, 04 Februari 2015

Kucing si "Sopan"

Kucing ini telah tiada, namanya "Sopan", keluargaku bersama kucing ini selama 8 tahun, kesedihan sangat terasa sejak kepergian dia untuk selamanya. Seekor kucing yang mengerti tuannya, seekor kucing yang punya kesopanan, itu yang membuat kami sekeluarga merindukannya. Selamat jalan " Sopan", semoga kepergianmu diridhoi Allah SWT. Rindu kami bersamamu.

Selasa, 03 Februari 2015

"Ganteng" menurut orang Selimbau

Ganteng atau dengan sebutan lainnya Tampan, sangatlah berfariasi menurut penikmatnya. Ketampanan itu muncul bermula dari wajah yang enak dipandang, namun terkadang ketampanan itu sangat erat dengan sifat, jadi ketampanan itu hanya bisa dinilai dari sudut luarnya saja. Dengan memiliki sifat yang baik, ketampanan itu ikut muncul dan bisa tercermin ke wajah sang pemilik wajah yang dinilai tampan tadi.
Berarti tampan atau ganteng itu tak bisa dinilai dari segi wajah semata, namun harus disertai dengan sifat yang baik pula.
Ganteng dalam konteks website ini, tentunya sudah didasari sifat kebaikan. Hairi ibnu Hamzah, adalah putra asli Selimbau yang mencoba mengkategorikan arti Ganteng yang sebenarnya.

Anak kantoran

Emang benar adanya, ngantor 'gak harus di Kantor. Lihat orang-orang dan anak-anak Kantoran ini...

Selimbau

Kecamatan selimbau memiliki keindahan tersendiri, dengan dialiri anak sungai yang diberi nama Sungai Terus.